Selasa, 08 April 2008

Perbedaan Ilmu Sosial & Ilmu Alam

(Deobold B. Van Dalen)
Ilmu-ilmu Alam dan Ilmu Sosial Beberapa Perbedaan


Dibandingkan dengan ilmu alam yang telah mengalami kemajuan pesat , ilmu sosila agak tetrtinggal. Beberapa ahli bahkan berpendapat bahwa ilmu sosial takkan mencapai apada artian ilmu yang sebenarnya. Di pihak lain terdapat yang berpendapat bahwa lambat laun ilmu sosial walaupun tidak akan mencapai derajat yang sama sengan ilmu alam. Menurut kalangan lain adalah tidak dapat disangkal bahwa ilmu sosial masih belum dewasa. Walaupun begitu mereka beranggapan penelitian ilmu sosial dan ilmu alam memiliki derajat keilmuan yang sama. Terdapat kesulitan untuk merealisasikan tujuan ini karena sifat dari ilmu sosial diteliti yakni manusia.
Dalam hal ini akan dicoba menjelaskan beberapa asas yang melandasi tingkah laku tersebut yang menyebabkan para ahli ilmu sosial sulit menerangkan, meramalkan dan mengontrol gejala-gejala sosial.

1. Objek Penelaahan yang Kompleks
Gejala sosial adalah lebih kompleks dibandingkan gejala alami. Ahli ilmu alam berhubungan pada satu jenis gejala yakni yang bersifat fisik. Gejala sosial mempuanyai karakteristik fisik namun diperlukan penjelasan lebih kompleks untuk mampu menerangkan gejala tersebut. Untuk menjelaskannya lewat hukum-hukum ilmu alam tidaklah cukup. Jika seorang guru menghukum muridnya dengan merotan maka penjelasan kimia, alam , biologi mampu menjelaskan sebagian dari kejadian tersebut. Akan tetapi hak azasi tidak terjangkau oleh hal itu.
Ahli ilmu alam berhubungan dengan gejala fisik yang bersifat umum. Penelahannya meliputi beberapa variabel dalam jumlah relatif kecil. Ilmu sosial mempelajari manusia selaku individu maupun anggota kelompok sosial yang menyebabkan situasi bertambah rumit. Variabel sosial relatif banyak yang kadang-kadang membingungkan.
Jika ahli ilmu alam mempelajari suatu eksplosi kimia yang hanya berhubungan dengan bebera[pa faktor fisik yang berhubungan dengan ahl itu. Jika seorang ahli sosial mempelajari eksplosi sosial yang berupa huru-hara terdapat banyak faktor yang mempengfaruhinya seperti, klemiskinan,maslah rasial, faktor biologis keturunan dan banyak lagi.
Sejumlah penjelasan yang bersifat fisik bisa diketengahkan untuk suatu kejahatan atau gejala sosial alainnya. Wauluapun begitu ahli sosial tak mampu mendengar, membaca, mecium gejala yang sudah terjadi dimasa lalu. Berlainann dengan ahli ilmu alam yang mapu mengulang kejadian yang sama tiap waktu ia melakukan percobaan. Hal itu berlainan dengan seorang ahli jiwa yang tak mungkin mencampurkan ramuannya ke dalam tabung reaksi.
Ahli sosial mungkin bisa mengamati beberapa gejala sosial se4cara langsung walaupun begitu terdapat kesulitan untuk melakukan kegitan ity secara keselurauhan. Gejala sosial lebih bervariasi dsibanding gejala alam. Umumnya hasil setiap pengamatan tiap cc asam sulfat tidak jauh berbeda. Sedangkan pengamatan terhadap 30 anak SMP di satu kota akan berbeda hasilnya dengan 30 anak di SMP di kota lain.

2. Objek Penelahaan Tak Terulang
Gejala fisik pada umumnya bersifat seragam dan gejala tersebut dapat diamati sekarang. Gejala sosial banyak bersifat unnik dan sukar untuk terulang kembali abstraksi secara tepa dapat dilakukan tehadap gejala fisik lewat perumusan kuantitatif dan hukum yang berlaku secara umum. Maslah sosial sering bersifat spesifik dalam konteks historis tertentu. Kejadian itu bersifat mandiri dimana mungkin hanya terjadi penggulangan tapi tak serupa seutuhnya.

3. Hubungan antara Ahli dan objek penelahaan sosial
Gejala fisik seperti unsur kimia bukanlah suatu individu melainkan benda mati. Objek ilmu sosial sangat dipengaruhi oleh keinginan dan pilihan manusia maka gejala sosial berubah secara tetrap sesuai dengan tindakan manusia yang didasari keinginan dan pilihan tersebut.
Jika seorang ahli ilmu alam mampu menyusun suatu hipotesis untuk menjelaskan suatu gejala fisik mtertentu maka dia pasti tahu kesimpulan nya bersifat umum tidak akan mengubah karateristi objek yang ditekliiti. Ilmu sosial tak bisa terlepas dari jalinan unsur kejadian sosial. Kesimpulan umum mengenai gejala sosial bisa mempergaruhi kegiatan sosial tersebut. Jika masyarakat menerima sutau teori mengenai gejala sosial tertentu maka terdapat kemungkinan bahwa mereka memutuskan penyesuaian dengan pengetahuan baru tersebut sehingga untuk selanjutnya kesimpulan itu tidak berlaku lagi.
Ahli Sosial tidaklah bersikap sebagai penonton yang menyaksikan suiatau proses soaila. Dia merupakan bagian intergal dari objek kehidupan yang ditelahnya. Minatnya, nilai kehidupannya, kegemaranya dan tujuan penelaahan mempengaruhi pertimbangan-pertimbangannya dalam mempeelajari gejala sosial tersebut. Keterlibatan secara emosional sang ahli cenderung ikut bersetuju atau menolak proses sosial tertentu. Ahli ilmu alam mempelajari fakta dimana dia memusatkan pada keadaan yang terdapat di alam. Ahli sosial mempeelajari fakta umpamanya mengenai kondisi di masyarakat.

Tidak ada komentar: