Selasa, 08 April 2008

Sumber : Rakhmat, Jalaluddin.1985. Psikologi Komunikasi.Bandung:Penerbit PT Remaja Rosdakarya.

Empat model hubungan interpersonal

Coleman dan Hammen (1974 : 224-231)

1. Model pertukaran sosial

2. Model peranan

3. Model permainan

4. Model Interaksional

Model pertukaran sosial

Model ini memandang hu8bungan interpersonal sebagai sebuiah transaksi dagang. Orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya. Ada empat konsep yang dalam teori ini antara lain ganjaram, biaya, laba dan tingkat perbandingan.

Ganjaran adalah setiap akibat positif dari seseorang berhubungan. Ganjaran bisa berupa uang, penerimaan sosial atau dukungan terhadap nilai-nilai. Nilai ganjaran bagi setiap orang berbeda. Bagi orang kaya mungkin mendapat penerimaan sosial adalah hal penting daripada uang. Sebaliknya mungkin untuk orang miskin lebih bernilai uang dibanding penerimaan nilai.

Biaya merupakan akibat negatif yang terjadi dalam suatu hubungan. Biaya bisa berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan atau keruntuhan harga diri. Sama seperti ganjaran, biaya bersifat relatif bagi setiap oreang.

Laba merupakan dari ganjaran dikurangi laba. Bila seseorang tidak merasa mendapatkan laba dareis ebuah hubungan maka ia akan mencari hubungan lain yang dapat menghasilakan lab. Misal bantuan yang diberikan (biaya) lebih besar daripada nilai yang diinginkan maka ini bisa dikatakan sebuah kerugian.

Tingkat perbandingan menunjukan ukuran baku yang dipakai sebagai kriteria dalam menilai hubungan individu pada waktu sekarang. Tingkat perbandingan membandingkan hubungan sebelumnya dengan yang ada sekarang dengan sebuah nilai baku yang dimiliki individu tersebut.

Model Peranan

Model peranan melihat hubungan interpersonal sebagai panggung sandiwara. Disini setiap orang harus memamainkan perannya sesuai naskah yang telah dibuat masyarakat. Hubungan interpersonal akan berkembang baikl bila bertindak sperti ekspidisi perana (role expetation) dan tuntutan peranna (role demands), memiliki keterampilan peranan (role skill) dan terhindar dari konflik peranan dan kerancuan peranan.

Ekspetasi peranan mengacu pada kewajiban, tugas dan hak yang berkaitan dengan posisi tertentru dalam kelompok. Tuntutan peranan adalah desakan sosial yang tememaksa memenuhi peranan yang telah dibebankan kepadanya. Keterampilan peranan adalah kemampuan memamainkan peranan itu, kadang-kadang disebut dengan kompetensi sosial. Konflik peranan terjadi bila individu tidak sanggup mempertemukan tuntutan peranan yang kontradiktif.

Model Permainan

Dalam model ini, orang-orang berhubungandalam bermacam-macam permainan. Mendasari permainan ini adalah tiga baian kepribadian manusia-orang tua, orang dewasa-anak. Orang tua dalah aspek kepribadian yang merupakan asumsi dan perilaku orang tua kita atau oarang yang kita anggap tua. Orang dewasa merupakan bagian kepribadian yang mengolah informasi secara rasional, sesuai situasi dan biasanya mengenai hal-hal penting yang memerlukan keputusan secara sadar. Anak adalah unsur kepribadian yang diambil dari perasaan dan pengalaman kanak-kanak dan mengandung potensi intuisi, spontanitas, kreartivitas dan kesenangan. Dalam hubungan interpersonal kita menampilakan salah satu aspek kepribadian kita, kadang kita ingin mendapat perhatian (kepribadian anak), kadang kita berpiukir rasional (kepribadian dewasa) dan kadang kita meneshati orang lain (kepribadian orang tua).

Model Interaksional

Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu sistem. Sistem memiliki sifat sifat struktural, integratif dan medan. Semua sistem terdiri dari subsistem-subsistem yang sakling bergantung dan bertindak bersama sebagai stu kesatuan. Selanjutnya, semua sistem mempunyai kecenderungan untuk memelihara dan mempertahankan kesatuan. Bila ekuilibrium sistem terganggu maka segera akan diambil suatu tindakammya. Dalam mempertahankan ekuilibrium sistem dan subsitem harus melakukan transaksi yang tepat dengan lingkungan medan. Model interaksional menggabungkan model pertukaran, peranan dan permainan

Tidak ada komentar: